Indomie Berbahaya Untuk Dikonsumsi

Written By Papareysa on Sabtu, 16 Oktober 2010 | 03.55

Indomie Berbahaya Untuk Dikonsumsi - Beberapa waktu yang lalu ada kabar tentang kasus razia Indomie di Taiwan dan Hongkong, dan ternyata memang dalam indomie terdapat jenis bahan pengawet yaitu nipagin yang kadarnya cukup banyak sehingga apabila dikonsumsi secara menerus maka akan tidak bagus untuk kesehatan.

Dalam hal ini Produsen Indomie yaitu PT.Indofood Sukses Makmur dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dianggap membodohi rakyat karena selama ini indomie tidak mencantumkan komposisi produk di bungkus mie instan berpengawet jenis nipagin (methylparabenzoat) sementara BPOM juga diam saja dengan adanya hal tersebut.

Terkait penarikan Indomie dari seluruh jaringan swalayan Taiwan dan Hongkong,seharusnya membuat pemerintah dan produsen sadar untuk mencantumkan komposisi produk maupun bahan kimia yang digunakan pada bungkus mi instan.

Labelisasi produk pada setiap bungkus adalah wajib bagi produk yang beredar di masyarakat, di bungkus Indomie seharusnya dicantumkan mengandung bahan kimia yang digunakan tapi ternyata itu tidak ada.

Dicontohkan, pada bungkus Indomie rasa ayam spesial, keterangan yang tercantum hanya yang umum seperti karbohidrat, serat makanan, gula, natrium, niacin, asam folat, zat besi, dan asam pantotenat. Di situ tidak ada sama sekali penjelasan soal nepagin.

Pemerintah juga wajib mengawasi peredaran makanan berbahan kimia ini, dan tindakan pemerintah Taiwan untuk menarik mi instan Indomie dari pasaran sudah benar karena sudah melalui studi dan riset laboratorium dan menyatakan bahwa Indomie berbahaya untuk dikonsumsi.

Hal tersebut dilakukan karena Pemerintah Taiwan ingin melindungi rakyatnya dengan menarik Indomie. Namun apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia?? Apakah Pemerintah akan membiarkan Indomie yang berbahaya ini untuk dikonsumsi? Saya rasa begitu karena sampai sekarang Pemerintah Indonesia (dalam hal ini BPOM) sama sekali tidak melakukan tindakan tegas seperti halnya pemerintah Taiwan untuk menarik Indomie dari peredarannya di pasaran.

Dan seharusnya BPOM mengkaji ulang penetapan kadar nipagin yang diperbolehkan. Jangan lantaran melihat Codex berstandar internasional lantas ditiru mentah-mentah tanpa ada kajian riset laboratorium mendalam. Selama ini BPOM mentolerir kadar nipagin dalam makanan berpengawet sebanyak 250 mg/kg berat badan manusia. Artinya, dalam 1 bungkus Indomie terdapat 1 mg nepagin. Kondisi ini dianggap sangat berbahaya jika Indomie dikonsumsi tiap hari secara terus menerus, apalagi sampai bertahun-tahun.

Meskipun dalam 24 jam, 90 persen nepagin dikeluarkan kembali oleh tubuh, tetapi tetap saja berbahaya. Karena nepagin juga dibuat untuk bahan kosmetika. Jadi seharusnya masyarakat jangan mengkonsumsi Indomie berlebihan. Apalagi dijadikan sebagai makanan pokok seperti tayangan iklannya di televisi.

Ironisnya, masyarakat Indonesia bagaikan diracuni produsen Indomie dan BPOM. Betapa tidak, konsumsi mi instan Indomie dari waktu ke waktu meningkat. Pada 1997 masyarakat Indonesia mengkonsumsi 42 bungkus Indomie perbulan. Pada tahun 2007 meningkat jadi 57 bungkus per bulan.

Kenaikan konsumsi ini jelas membahayakan. Karena menurut ahli gizi Dr Samuel Oetoro, mi instan sejenis Indomie terbuat dari karbohidrat buruk dan bisa mengakibatkan obesitas (kegemukan), diabetes (kencing manis) dan hipertensi (darah tinggi).
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger