Reaksi pada logam alkali dan alkali tanah

Written By Papareysa on Rabu, 16 Desember 2009 | 02.08

Logam-logam alkali mempunyai beberapa sifat fisik antara lain semuanya lunak, putih mengkilat, dan mudah dipotong. Jika logam-logam tersebut dibiarkan di udara terbuka maka permukaannya akan menjadi kusam karena logam-logam tersebut mudah bereaksi dengan air atau oksigen, dan biasanya disimpan dalam minyak tanah.

Bersamaan dengan semakin bertambahnya nomor atom maka tingkat kelunakannya juga semakin bertambah. Tingkat kelunakan logam-logam alkali makin bertambah sesuai dengan bertambahnya nomor atom logam-logam tersebut. Sifat-sifat kimia logam alkali tanah dapat diamati antara lain dari reaksinya terhadap air. Reaksinya dengan air menghasilkan gas hidrogen dan hidroksida serta cukup panas. Reaktivitas terhadap air dingin semakin bertambah besar dengan bertambahnya nomor logam.


Logam-logam alkali tanah, kecuali berilium semuanya berwarna putih, mudah dipotong dan nampak semakin mengkilat jika dipotong, serta cepat menjadi kusam di udara. Reaktivitasnya terhadap air berbeda-beda. Berilium dapat bereaksi dengan air dalam keadaan pijar dan airnya dalam bentuk uap. Magnesium bereaksi dengan air dingin secara lambat dan semakin cepat bila makin panas, logam-logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereaksi dengan air dingin menghasilkan gas hidrogen dan hidroksida serta menghasilkan banyak panas.

Senyawa klorida dari logam-logam alkali maupun alkali tanah larut dalam air membentuk ion hidrat sederhana. banyak klorida kovalen atau agak kovalen mengalami hidrolisis dan menghasilkan klorida dan oksida atau hidroksinya. Misalnya larutan aluminium klorida bereaksi dengan air membentuk aluminium hidroksida.

AlCl3(aq) + 3 H2O(l) —–> Al(OH)3(s) + 3 HCl(aq)

kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah dapat diperkirakan dengan cara memanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida yang dihasilkan.

Senyawa karbonat logam-logam alkali tanah sedikit larut dalam air dan membentuk bikarbonat bila ke dalam larutan tersebut dialiri gas karbondioksida. Terbentuk bikarbonat menyebabkan senyawa tersebut larut.

CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g) —–> Al(OH)3(s) + 3HCL(aq)

karbonat-karbonat ini akan terurai pada pemanasan menghasilkan oksida dan karbon dioksida. Stabilitas senyawa karbonat terhadap pemanasan semakin bertambah bila nomor atom logamnya bertambah.

CaCO3(s) —–> CaCo(s) + CO2(g)

Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger