Gunung Merapi 6 November 2010

Written By Papareysa on Sabtu, 06 November 2010 | 15.57

Gunung Merapi 6 November 2010 - Kondisi Gunung Merapi 6 November 2010 hingga saat ini masih terus menyemburkan awan panas hingga menyebabkan ratusan korban jiwa melayang. Menurut pengamatan paranormal Ki Kusumo, hal itu membuktikan bahwa Gunung Merapi sampai saat ini masih memiliki aura mistis yang kuat.

"Menurut saya, Merapi masih mempunyai energi metafisika yang luar biasa. Hal itu didukung masyarakat sekitar yang kental dengan hal-hal berbau supranatural. Jadi kejadian aneh yang timbul, bisa dikaitkan dengan fenomena alam yang akan terjadi di kemudian hari," ujarnya saat ditemui di Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2010).

Paranormal yang juga produser film ini lalu mengaitkan kejadian penampakan awan menyerupai bentuk kepala Petruk di sela letusan Gunung Merapi (baca: Mbah Petruk Sang Penguasa Merapi). Menurutnya, kemunculan tokoh Punakawan itu bukan saja pertanda buruk, namun sebuah isyarat yang tak bisa dianggap remeh.

"Awan berbentuk Petruk itu pertanda yang nyata. Kita diingatkan, karena gejolak di negeri ini sudah pada kondisi yang memprihatinkan. Dibutuhkan kebersamaan dan jangan hanya menyalahkan satu elemen masyarakat atau para pemimpin saja," pesannya.

Dalam kacamata batinnya, Ki Kusumo juga meramalkan letusan Gunung Merapi masih akan terus terjadi hingga menjelang pergantian tahun. Bahkan bencana lain yang tak kalah dahsyat juga diramal akan mewarnai negeri ini. Untuk itulah dia mengajak semua orang berintrospeksi.

"Bencana ini bisa dijadikan alat introspeksi, sehingga di tahun depan bangsa Indonesia akan lebih cermat dalam menghargai alam. Kita mulai dari diri kita dan dari lingkungan di mana kita tinggal, untuk lebih menyayangi lingkungan," pungkasnya.

Disisi lain Korban letusan Gunung Merapi hingga 6 November 2010 terus bertambah. Kali ini korban tewas akibat letusan Merapi tersebut mencapai 82 orang kata salah satu petugas Rumah Sakit Sarjito yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (6/11/2010). Namun staf Hukum dan Humas Rumah Sakit dr Sardjito, Banu Hermawan mengungkapkan, data korban tewas belum bertambah, yaitu masih berjumlah 73 jiwa.

"Itu data sampai pukul 10.00 WIB. Dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah," ujarnya.

Dan korban yang tewas tersebut rata-rata dalam kondisi mengenaskan karena mengalami luka bakar yang cukup serius. Banu kembali menambahkan untuk korban yang tewas itu baru 11 orang yang sudah teridentifikasi. Sedangkan yang masuk perawatan intensif sebanyak 111 orang dan yang diperbolehkan untuk pulang sebanyak tujuh orang.

"Rata-rata korban merupakan warga Cangkringan," ucapnya.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger