![]() |
Pendeta dalam perawatan dokter. |
Luspida terkena pukulan di bagian pelipis hingga bocor. Saat itu dia ingin menolong Asia. Sedangkan Rishomus terluka ringan setelah ditabrak oleh seorang pengendara sepeda motor yang diduga anggota gerombolan tersebut. Luspida mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sangat cepat. Saat itu dia bersama 250 jemaat Gereja HKBP Pondok Timur mendatangi tanah lapang untuk beribadah. Tiba-tiba dia dipepet pengendara motor dari arah berlawanan. Pelaku terlebih dahulu menyenggol Rishomus, anggota jemaat yang lain.
Luspida tak sempat menolong Rishomus. Sebab, pada saat yang sama dia juga mendengar teriakan jemaat di deretan paling belakang yang melihat Asia berlumuran darah. "Saya tersentak dan langsung mencopot jas saya untuk mengikat luka korban agar tidak terus mengeluarkan darah," tuturnya kemarin.
Setelah menolong korban, tambah Luspida, dirinya mengantar korban ke rumah sakit. Namun, di tengah perjalanan, pelaku penusukan itu berhenti di depan Luspida. Secara tiba-tiba, dia memukul pelipis dan punggung Luspida dengan menggunakan benda tumpul.
Di tempat yang sama, Rishomus mengatakan bahwa dirinya terlebih dahulu ditabrak pengendara motor. "Saya membiarkan karena mereka mungkin tidak sengaja menabrak," tuturnya.
Namun, tak berselang lama dia mendengar teriakan jemaat yang melihat Asia menjadi korban penusukan. "Kami pun berusaha menghalangi pengendara motor itu agar berhenti," ujarnya. Namun, pelaku bisa melarikan diri. Kasus tersebut diduga buntut dari kebijakan Pemkot Bekasi yang menyegel Gereja HKBP Pondok Timur pada Maret 2010 terkait dengan masalah perizinan bangunan.
Dari RS Mitra Keluarga, Bekasi Timur, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo langsung menemui dua pemimpin Gereja HKBP Pondok Timur yang dirawat di RS Mitra Keluarga, Bekasi Timur.
Menurut Kapolda, permasalahan itu harus menjadi tanggung jawab Pemkot Bekasi terkait dengan tempat kebaktian di Gereja HKBP Pondok Timur. Polda Metro Jaya dalam hal ini Polres Metro Bekasi telah melaksanakan pengamanan untuk menghindari konflik yang selama ini terjadi. "Di lokasi kejadian, pelaku penusukan mengedarai sepeda motor," jelasnya. Korban, kata Timur, mengalami luka tusuk di perut bagian kanan.
Dia juga menegaskan, penganiayaan tersebut tidak berlatar konflik antaragama, tetapi kasus kriminal murni. Polisi, kata dia, hingga kini telah memintai keterangan sembilan saksi. Wajah pelakunya juga telah terekam oleh polisi. "Kami sudah membentuk tim untuk mengungkap kasus ini dengan cepat. Sekali lagi, kasus ini kriminal murni. Masyarakat diimbau tidak terpancing," jelasnya.
Sementara itu, dari Polres Metro Bekasi dilaporkan bahwa dua orang warga diamankan. Namun tadi malam dilepas karena tidak ada kaitannya dengan peristiwa penganiayaan. Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Pol Ito Sumardi memerintah anak buahnya ikut memantau investigasi kasus yang ditangani Polres Metro Bekasi. "Ada perintah langsung dari Kapolri supaya semua pelaku segera diusut tuntas," kata Ito kemarin (12/09).
Penusukan itu diselidiki secara serius karena tindakan kriminal tersebut bisa memengaruhi suasana harmonis kerukunan antarumat beragama. "Yakinlah bahwa Polri sangat serius. Kami segera menangkap mereka," kata jenderal bintang tiga itu.
Informasi yang dihimpun hingga tadi malam pukul 20.30 menyebutkan, pelaku penusukan diduga merupakan anggota kelompok tertentu. "Ini direncanakan dan secara sistematis," ujar salah seorang penyidik kemarin. Salah satu indikasinya, orang-orang yang diserang sudah dikenali dan dijadikan target. Senjata penyerang juga variatif, yakni pisau dan pemukul dari besi.
Kelompok itu diduga menunggangi ketegangan yang sudah terjadi berbulan-bulan di lokasi yang sama. Hampir setiap pekan jemaat Gereja HKBP berupaya menjalankan misa di tanah lapang yang menurut warga sekitar belum memiliki izin pendirian tempat ibadah. Beberapa kali terjadi ketegangan antara kelompok warga dan jemaat gereja.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bergerak cepat. Dia mengutus Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih memantau kondisi korban di RS Mitra Keluarga. "Presiden menyampaikan turut prihatin atas masalah yang terjadi sekarang," tandasnya. Dia memastikan, negara akan menanggung biaya pengobatan korban di RS Mitra Keluarga.
Menurut dia, korban tertusuk di bagian perut kanan dengan kedalaman sekitar satu sentimeter dan lebar tiga sentimeter. Luka tersebut, kata Endang, nyaris menyentuh hati korban.
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengutuk peristiwa itu dan berharap dalangnya segera terungkap. "Ini aksi kriminal yang tidak beradab dan keji," kata Djoko kemarin. Mantan panglima TNI itu mengatakan sudah mengontak Kapolri dan jajarannya agar segera dilakukan investigasi serius. ''Saya juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing," katanya.
Sementara itu, reaksi atas terjadinya tindak kekerasan terhadap jemaat dan pendeta HKBP Bekasi terus berdatangan. The Wahid Institute (TWI) mengecam keras tindakan yang disebut sebagai tindakan biadab itu.
Menurut Koordinator Program TWI, Rumadi, pihaknya tak menyalahkan munculnya spekulasi bahwa kekerasan itu muncul akibat adanya tekanan dari komunitas tertentu di wilayah Bekasi. “Namun demikian, tak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak lain yang mencoba memancing di air keruh dan mencari keuntungan politik dari ketegangan sosial yang dihadapi HKBP Bekasi Timur,” katanya kepada JPNN, Minggu (12/9).
Atas dasar itu, TWI mendesak aparat untuk sungguh-sungguh mengungkap kasus itu dan menghukum seluruh aktornya. Presiden, sebut Rumadi, juga harus memberi dorongan kuat agar kasus tersebut tidak menguap seperti kekerasan yang dialami aktivis ICW Tama S Lankun.
"Presiden tak perlu ragu mengambil kepemimpinan untuk mengusut tuntas," katanya.
Untuk diketahui, sekitar pukul 09.00 WIB Minggu (12/9), Pendeta Luspida Simanjuntak telah dipukul oleh orang tak dikenal. Sementara anggota Majelis HKBP Pondok Indah Timur, Asia Sihombing juga mengalami luka parah di perut akibat ditusuk oleh orang tak dikenal.
Akibat penusukan itu, Sihombing masih dirawat di rumah sakit. Peristiwa itu terjadi di sekitar wilayah Ciketing Bekasi. Diduga, pelaku mengendarai sepeda motor dan langsung melarikan diri usai kejadian tersebut.
0 comments:
Posting Komentar