Titrasi pengendapan

Written By Papareysa on Rabu, 19 Agustus 2009 | 04.10

Titrasi pengendapan merupakan analisis titrimetri berdasarkan terbentuknya endapan antara reagen dengan analit dan reagen dengan indikator dengan warna berbeda. Metode Mohr menggunakan reagen perak nitrat dan indikator kromat.

Terjadi pengendapan sempurna ion yang sedang ditentukan dengan larutan perak, misalnya saja untuk titrasi ion klorida, mula-mula akan terbentuk endapan putih AgCl sampai seluruh ion klorida habis bereaksi. Keberadaan sedikit ion kromat mampu membentuk endapan berwarna merah coklat dengan ion perak (I) berlebih.


Dengan mengamati hasil kali kelarutan perak(I) kromat dan perak(I) klorida, dapat diketahui bahwa kelarutan perak(I) kromat sedikit lebih besar dibandingkan kelarutan perak(I) klorida. Dengan demikian jika pada larutan campuran ion klorida dan ion kromat, seperti yang dimaksud diatas, apabila tambahan larutan perak(I) nitrat, maka perak(I) klorida akan mengendap lebih dulu.

Titrasi pengendapan metode Mohr dapat berlangsung dengan baik, jika pH larutan diatur antara 6,5-9,0. Dalam larutan asam dapat terjadi perubahan kromat menjadi dikromat, sedangkan dalam larutan terlalu basa, dapat terjadi pengendapan dari perak(I) oksida.

Metode lain titrasi pengendapan adalah metode Volhard dengan menggunakan pereaksi larutan perak nitrat, tiosianat dan indikator besi(III). Metode ini merupakan titrasi tidak langsung dan sedikit lebih rumit daripada metode Mohr. Metode ini dapat dipakai untuk menentukan kadar ion halida.

Pada larutan ion halida, ditambahkan mula-mula jumlah tertentu perak(I) nitrat, selanjutnya kelebihan ion perak(I) nitrat dititrasi kembali memakai larutan tiosianat dan indikator besi(III). Kelebihan ion tiosianat dideteksi memakai indikator besi(III), menghasilkan kompleks Fe(SCN)2+ yang berwarna merah. Titrasi ini dapat dilakukan dalam suasana asam kuat.

Jika metode ini diterapkan terhadap ion klorida, harus diketahui bahwa kelarutan perak(I) klorida sedikit lebih besar dari kelarutan perak(I) tiosianat. Ini berarti bahwa endapan perak(I) klorida harus dipisahkan atau dilindungi agar tidak bereaksi dengan ion tiosianat. Biasanya dilakukan cara kedua, yaitu endapan perak(I) klorida dilapisi dengan nitrobenzena sebelum dititrsi dengan larutan tiosianat.

Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger