Fakta tentang hujan meteor perseid

Written By Papareysa on Kamis, 12 Agustus 2010 | 23.32

hujan meteor perseid, peristiwa alam, berita
Para Ilmuwan memperkirakan ada sekitar 3.000 komet di galaksi, tapi sejauh ini hanya 25 yang berhasil diidentifikasi. Semoga ketika mencapai titik orbit bumi benda-benda langit ini menjadi debu, tidak lagi membahayakan bagi penduduk bumi. Begitu lemahnya kita sebagai hambaNya, kesombongan apa yang pantas kita tunjukan dihadapanNya, bila saja kekuatan dahsyat komet-komet tersebut diperintahkanNya menghujat bumi, musnahlah kita, sebagaimana Dinosaurus lenyap dari permukaan bumi.

Dan kali ini kita akan segera menyaksikan kembalinya hujan meteor perseid yang selalu berulang-ulang tiap tahunnya pada pertengahan bulan agustus. Puncaknya pada tanggal 12 Agustus tepatnya. Fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang pada konstelasi perseus di timur laut, dan sebelum memulainya berikut merupakan sepuluh fakta tentang hujan meteor perseid.

1. Swift-Tuttle baru akan kembali mengunjungi Bumi pada 2126. Jadi ini adalah satu-satunya kesempatan kita untuk menyapanya.

2. Orbit komet ini selalu sama selama 2000 tahun. Swift-Tuttle kemungkinan tetap komet yang sama dengan yang diamati astronom pada 188 masehi atau bahkan 69 tahun sebelum masehi.

3. Komet Swift-Tuttle terakhir terlihat pada 1992. Namun tidak spektakuler dan butuh teropong untuk melihatnya. Sebelumnya, komet ini nongol pada 1862, saat Indonesia masih dijajah Kerajaan Belanda.

4. Seiring rotasi Bumi, sisi yang menghadap arah orbit komet mendapat lebih banyak bintang jatuh. Maka, Perseid dan meteor lain, juga bintang jatuh sporadis, biasanya terlihat menjelang matahari terbit.

5. Masing-masing Meteorid Perseid berjarak antara 96 dan 160 kilometer.

6. Komet Swift-Tuttle punya banyak saudara. Sebagian besar lahir di awan Oort, yang terbentang jauh di luar tata surya kita, dan tidak pernah mengunjungi Galaksi Bima Sakti. Sebagian kecil, seperti Swift-Tuttle, tersedot daya gravitasi, kemungkinan dari bintang yang melintas, sehingga memiliki orbit yang berbeda dari saudara-saudaranya.

7. Saat partikel Perseid memasuki atmosfer, dia mengompres udara di depan dan membakarnya. Sehingga permukaan meteor bisa mencapai 1.650 derajat Celsius. Penguapan ini yang dikenal dengan bintang jatuh dan kebanyakan terlihat pada ketinggian 97 kilometer. Beberapa meteor besar pecah, menyebabkan ledakan cahaya yang dikenal dengan bola api, dan kadang ledakannya terdengar di permukaan bumi.

8. Komet Swift-Tuttle pernah diprediksi menyebabkan kiamat, akibat bertumburan dengan Bumi, seperti prediksi astronom Brian Marsden pada awal 1990-an. Namun perhitungan itu meleset. Marsden mengkoreksinya dengan prediksi "nyaris bertumburan", yaitu berada di jarak satu juta mil pada 3044.

9. Komet Swift-Tuttle, yang ekornya menciptakan Perseid, merupakan benda langit terbesar yang berulang-ulang mendekati Bumi. Komet ini memiliki diameter 9,7 meter, hampir seukuran dengan benda langit yang memusnahkan dinosaurus.

10. Perseid melaju dengan kecepatan super. Saat memasuki atmosfer, kecepatan meteornya mencapai 60 kilometer per detik. Kebanyakan seukuran sebutir pasir. Paling besar sebiji kacang atau kelereng. Karena terbakar oleh gesekan atmosfer, hampir tidak ada yang yang menyentuh bumi. Kalau pun ada yang mendarat, disebut meteorit.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger