Bilangan oksidasi dan tatanama

Written By Papareysa on Sabtu, 21 Agustus 2010 | 04.30

Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang ditetapkan sebagai berikut:
1. Unsur-unsur dalam keadaan bebas atau tidak berikatan dengan unsur lain, seperti: C, Al, Fe, N2, O2, P4, S8 mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).

2. Dalam senyawa, bilangan oksidasi:
a. 1 atom H = +1
kecuali pada hidrida, seperti NaH (natrium hidrida). Dalam NaH bilangan oksidasi H = -1
b. 1 atom O = – 2
kecuali dalam peroksida. Bilangan oksidasi 1 atom O dalam peroksida = -1.
c. 1 atom logam sama dengan golongannya dan diberi tanda positif.

3. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul = 0 (nol)
Contoh:
Berapakah bilang oksidasi P dalam Na3PO4?
Jawab:
Dalam molekul Na3PO4: Bilangan oksidasi 1 atom Na = + 1
Maka untuk 3 atom Na = +3
Bilangan oksidasi 1 atom O = -2
Maka untuk 4 atom O = -8
Oleh karena jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul Na3PO4 = 0, maka bilangan oksidasi P = + 5

Dengan menggunakan bilangan oksidasi dapat ditentukan rumus molekul suatu senyawa.
Contoh:
1. Apakah rumus molekul yang terbentuk antara Na dengan S?
Bilangan oksidasi 1 atom Na dalam senyawa = +1
Bilangan oksidasi 1 atom S dalam senyawanya dapat –2, +4, atau +6.
Karena jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul = 0, maka senyawa yang mungkin terjadi adalah senyawa antara dua atom Na dengan jumlah bilangan oksidasi = +2 dan 1 atom S dengan bilangan oksidasi = -2. Jadi rumus molekulnya adalah: (Na+)2S2- atau Na2S.

2. Rumus molekul apa sajakah yang terbentuk antara S dengan O?
S-2 dengan O-2 tidak terjadi
S+4 dengan O-2 rumus molekulnya SO2
S+6 dengan O-2 rumus molekulnya SO3

Tatanama
1. Nama senyawa yang terjadi dari ikatan 2 macam unsur, umumnya
diberi akhiran -ida.
Contoh:
Na2S = natrium sulfida
CaCl2 = kalsium klorida
BaO = barium oksida
Al2O3 = aluminium oksida

2. Nama senyawa antara 2 macam unsur bukan logam, jumlah
masing-masing atom di dalam molekul senyawa itu dinyatakan
dengan:
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka
Contoh:
CO2 = karbon dioksida
P2O5 = (di)pospor pentaoksida
CCl4 = karbon tetraklorida
SO3 = belerang trioksida

3. Senyawa yang mengandung anion poliatom diberi nama sesuai
dengan nama dan bilangan oksidasi logam diikuti dengan nama
anion poliatom pembentuknya
Contoh:
Na2SO3 = natrium sulfit
FeSO4 = besi (II) sulfat
Cu(NO3)1 = tembaga (II) nitrat
Na3PO4 = natrium pospat

4. Untuk senyawa unsur logam yang mempunyai 2 harga bilangan
oksidasi, pemberian namanya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. di belakang nama logam dituliskan harga bilangan oksidasinya
menggunakan angka Romawi di antara tanda ( ).
b. nama unsur logam yang bilangan oksidasinya rendah diberi
akhiran –o dan yang lebih tinggi diberi akhiran –i.
Contoh:
SnCl2 = timah (II) klorida / stanno klorida
SnCl4 = timah (IV) klorida/ stanni klorida
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger