Kelarutan

Written By Papareysa on Selasa, 23 Februari 2010 | 00.03

Larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan yang tidak larut (Keenan,1992).

Pembentukan larutan jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan dan penambahan zat terlarut yang berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut kelarutan zat terlarut, dimana biasanya dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 gram pelarut pada temperatur tertentu (keenan, 1992).

Zat padat dapat dimurnikan dengan memanfaatkan perbedaan kelarutan pada temperatur yang berlainan. Untuk kebanyakan zat, bila larutan jenuh panas didinginkan, maka kelebihan zat padat akan mengkristal. Proses ini dapat dipermudah dengan membibit larutan itu dengan beberapa kristal halus zat padat murni (Keenan,1992).


Proses ini dikenal dengan pengkristalan ulang atau rekristalisasi. Metode ini sering digunakan sebagai cara efektif untuk membuang pengotor dalam jumlah kecil dari dalam zat padat, karena pengotor itu cenderung tertinggal dalam larutan (Keenan,1992).

Adapun faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat yaitu (Underwood, 1990):

1. Temperatur/suhu
Umumnya kelarutan akan naik dengan kenaikan suhu, meskipun beberapa hal yang istimewa (seperti kalium sulfat) terjadi yang sebaliknya. Dalam beberapa hal perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi dasar pemisahan.

2. Pelarut
Kebanyakan garam anorganik lebih larut dalam air murni daripada pelarut organik.

3. Ion sejenis/sekutu
Adanya ion sekutu akan mempengaruhi kelarutan. Ion sekutu ialah ion yang juga merupakan salah satu bahan endapan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa kelarutan suatu endapan akan berkurang banyak sekali jika salah satu ion sekutu terdapat dalam jumlah berlebihan, meskipun efek ini diimbangi dengan pembentukan suatu kompleks yang dapat larut.

4. Ion asing
Dengan adanya ion asing maka kelarutan akan bertambah, tetapi pada umumnya penambahan ini sedikit, kecuali bila terjadi reaksi kimia (seperti pembentukan kompleks) antara endapan dengan ion asing, biasanya kenaikan larutan lebih mencolok.

5. pH
Kelarutan garam dari asam lemah bergantung pada pH larutan.

6. Kompleks
Banyak endapan membentuk kompleks yang larut dengan ion dari pereaksi pengendap sendiri, dalam hal ini kelarutan mula-mula turun karena pengaruh ion sejenis melewati minimum dan kemudian naik karena pembentukan kompleks menjadi nyata.

7. Konsentrasi
Bila konsentrasi lebih kecil dari kelarutan, zat padat akan terlarut dan sebaliknya bila konsentrasi melebihi dari kelarutan, maka akan terjadi pengendapan.

Hasil kali kelarutan akan menjelaskan hubungan antara perubahan suatu senyawa dengan adanya pengaruh ion sekutu. Kelarutan suatu senyawaan sangat berkurang jika ditambahkan zat lain (reagen) yang mengandung ion sekutu dari ion tersebut. Karena konsentrasi ion sekutu ini tinggi (dalam larutan), konsentrasi ion lainnya harus menjadi rendah dalam larutan jenuh senyawa itu, maka kelebihan senyawa itu akan diendapkan. Jadi jika salah satu ion harus dikeluarkan dari larutan dengan pengendapan, maka reagen harus dipakai dengan berlebihan. Tetapi penambahan reagen yang terlalu berlebihan memungkinkan akan memperbesar kelarutan endapan karena terbentuknya kompleks antara senyawa dengan ion sekutu (Vogel, 1973).

Garam NaCl yang diperoleh dari alam yaitu dengan jalan menguapkan air laut dalam bak-bak penampungan merupakan garam NaCl yang masih mengandung pengotor-pengotor. Untuk mendapatkan NaCl murni dapat diperoleh dengan cara rekristalisasi (Keenan, 1983).

Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger