Persaingan Mencari Jodoh Perpendek Umur

Written By Papareysa on Kamis, 18 November 2010 | 17.11

Persaingan Mencari Jodoh Perpendek Umur - Walaupun jodoh merupakan sesuatu yang sangat sulit dicari karena hal tersebut adalah salah satu Rahasia Tuhan, tidak sepantasnya kita menyerahkan begitu saja kepada yang diatas. Kita juga dituntut untuk berdo'a dan berusaha agar didekatkan dengan jodoh kita. Berinteraksi di dunia maya seperti facebook, kemudian update status keren di facebook agar mendapatkan komentar dari cewek/cowok idaman, atau mengikuti Biro Jodoh Online Gratis yang kini makin banyak tersebar di dunia maya. Namun disisi lain kita juga jangan terlalu memaksakan diri karena menurut penelitian, persaingan mencari jodoh bisa memperpendek umur kita.

Demikian menurut penelitian yang dipimpin Profesor Nicholas Christakis dari Sekolah Kedokteran Harvard. Menurut dia, ketatnya persaingan mencari jodoh membuat masa hidup yang bersangkutan bisa tiga bulan lebih pendek dari yang lain.

"Mencari jodoh bisa membuat stres dan ini mengakibatkan gangguan kesehatan," kata Christakis dalam siaran pers yang dipublikasikan Sekolah Kedokteran Harvard, Senin 9 Agustus 2010.

Dalam melakukan penelitian itu, Christakis bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Hong Kong, Universitas Wisconsin, dan Universitas Northwestern. Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal "Demography" edisi Agustus 2010.

Selama melakukan penelitian, mereka menggunakan pendekatan proporsi jumlah laki-laki dan perempuan di dalam suatu tempat untuk jangka waktu tertentu.

Tim peneliti mempelajari data dari Pusat Studi Longitudinal Wisconsin, yang menelusuri kesehatan jangka panjang dari 4.183 pria. Mereka lulus dari sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Wisconsin, AS, pada 1957. Mereka juga memanfaatkan informasi atas lebih dari 7 juta pria yang ikut dalam Medicare, yaitu program medis pemerintah AS bagi kaum lanjut usia.

Setelah menghitung rasio gender atas setiap kelas SMA, tim peneliti menemukan bahwa 50 tahun kemudian pria dari kelas yang lebih banyak murid laki-laki ketimbang perempuan ternyata tidak hidup selama dengan yang dinikmati laki-laki yang belajar di ruang kelas yang memiliki rasio pria dan perempuan yang sepadan.

Tim peneliti menduga, fenomena itu disebabkan oleh faktor-faktor sosial dan biologis - diantaranya akibat stres lantaran harus berkompetisi mendapat pacar. "Kita pada dasarnya ingin menyatu ke dunia sosial di sekitar kita, dan apa lagi yang lebih sosial selain dinamika kompetisi seksual?" kata Christakis.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berita Indonesia Terbaru 2013 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger